Tugas 1 Manajemen Layanan Sistem Informasi: Makalah Pengertian ITSM


PENGERTIAN ITSM

(IT SERVICE MANAGEMENT)






Disusun oleh:



Rifdah Faatihah (17118697)



2KA20









KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb.



Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugerah dan karunia-Nya kepada kita, sehingga masih diberikan kesehatan, kekuatan, dan kemampuan untuk terus hadir dan berkarya, yang Insya Allah dapat bermanfaat bagi kemajuan manusia di masa yang akan datang. Aamiin Yarrabballallamiin.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi, yaitu Ibu Ita Rusmala Dewi,  yang telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makalah ini. Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang Pengertian ITSM yang memiliki pengaruh signifikan bagi masyarakat. Makalah ini saya susun dengan mencari informasi dari berbagai sumber.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan saya harapkan dan terima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan lebih luas bagi para pembaca pada umumnya.



Wassalamu’alaikum Wr. Wb.





             

  Jakarta, 25 Maret 2020



 Penyusun

                                                                               

DAFTAR ISI



JUDUL ........................................................................................................................          i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................        ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................        iii



BAB I PENDAHULUAN

Abstrak .....................................................................................................         4

Pendahuluan.............................................................................................         4

Landasan Teori..........................................................................................         5



BAB II PEMBAHASAN

2.1  Sejarah & Perkembangan ITIL ................................................................... 8

2.2  Service Support …………………………………………………………………………………….. 10

2.3  Service Delivery ......................................................................................... 11

2.4 ITIL Pada Perusahaan Kecil & Menengah ……………………………………………….. 12



BAB III PENUTUPAN

3.1          Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………..14

3.2          Saran ……………………………………………………………………………………………………………14

                                                                               







BAB I

PENDAHULUAN



ABSTRAK

Perusahaan swasta maupun milik negara di zaman seperti sekarang ini mau tak mau harus menerapkan  Informasi Teknologi di perusahaannya. Informasi Teknologi tersebut membantu di berbagai sektor seperti finance, human resource, sales dan procurement. Tentu saja membuat para pengusaha yang ada harus bersaing untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan. Denga adanya IT pelanggan menjadi lebih jeli dan pintar dalam memilih produk sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu, diperulukan metode baru untuk menarik konsumen. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan kualitas dari pelayanan (service) kepada konsumen. IBM adalah salah satu perusahaan yang telah sukses menerapkannya sehingga dapat mengikat pelanggan mereka. IBM berhasil meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan jasa terbaik kepada para konsumen mereka. dengan metode framework ITIL.



1.2  PENDAHULUAN

Salah satu fungsi ITSM dalam jasa manajemen system dilakukan dalam skala yang besar. ITSM umumnya berkaitan dengan masalah operasional manajemen teknologi informasi. Banyak perusahaan non-teknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya. Di zaman modern ini, industri menguasai berbagai sektor untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari semakin bertambah. Dari sektor industri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai sektor industri yang sifatnya hanya mendukung sektor industri lainnya. Selama permintaan pasar terus meningkat, maka hal ini akan memicu tumbuhnya industri-industri baru yang akan menyediakan produk yang diharapkan oleh konsumen.



Seandainya apabila pertumbuhan Industri melebihi pasar maka akan menyebabkan persaingan, semua industri berlomba-lomba menciptakan suatu strategi dan diperlukan peran IT untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Oleh sebab itu, ITSM (IT Service Management) yang mengacu pada implementasi dan manajemen layanan teknologi informasi yang berkualitas yang dilakukan oleh para penyedia IT melalui proses, sumber daya manusia, dan IT. ITSM erat kaitanya dengan ITIL (IT Information Library) yaitu ITSM framework yang dikembangkan pemerintahan Inggris. Selain itu ITSM sendiri juga berkaitan dengan MIS (management information system). penerapan teknologi IT dan didukung dengan manajemen layanan yang baik diharapkan dapat delivering value perusahaan yang nantinya value itu juga dirasakan oleh pelanggan yang dapat diukur melalui kepuasan terhadap produk dan layanan profesional yang diberikan kepada konsumen.



Selain ITIL ada beberapa metodologi framework dalam mengelola IT antara lain TQM, Six Sigma, Business Process Management dan sebagainya. Dalam jurnal kali ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai ITSM. Dengan demikian diharapkan perusahaan atau organisasi dapat menyadari pentingnya IT service management di dalamnya, serta mengetahui lebih detail mengenai ITIL yang sudah berhasil diterapkan di dalam pemerintahan Inggris. Sehingga kualitas IT dan layanan perusahaan semakin meningkat dan mendukung tercapainya tujuan dari perusahaan sendiri.







1.3 LANDASAN TEORI



ITSM (Information Technology Service Management ) berfokus pada proses dan ITSM dapat ditingkatkan dengan menggunakan frameworks atau methodologi seperti TQM, Six Sigma, CMII.(wikipedia, 2014). Analisis ITSM didasarkan pada 4 faktor utama yaitu :

       Growth and value.

      Budget Adherence.

      Risk impact.

       Communication Effectiveness. 

ITIL(Information Technology Infrastructure Library) adalah kumpulan – kumpulan infrastruktur yang dikembangkan oleh pemerintah Inggris karena adanya penemuan sistem mainframe mereka dapat mendukung pada lokasi berbeda di negaranya sehingga menghasilkan performa yang sangat baik untuk produktivitas pengguna dalam area yang luas dan biaya yang relatif lebih terjangkau. Untuk mengelola teknologi ini, mereka menciptakan framework ITIL.

           

Area atau cakupan pada ITIL framework adalah sebagai berikut:



1.      Perspektif bisnis

Perspektif bisnis merupakan suatu tim yang memiliki peran untuk menghubungkan bisnis dan IT. Tim ini sangat mengerti mengenai proses bisnis, tujuan organisasi dan tujuan organisasi dalam jangka panjang. Proses utama dalam perspektif bisnis ini terdiri dari:*Business relationship management

          *Supplier relationship management

          *Liaisons, education and communication

          *Planning, review and development



2.      Manajemen Aplikasi



Manajemen aplikasi memproses panduan tentang  bagaimana aplikasi bisnis yang akan diimplementasikan, dikelola, dikembangkan apabila dibutuhkan. Komponen-komponen dalam siklus manajemen aplikasi adalah : Requirement, Design, Built, Display, Deploy, Operate, Optimize.



3.      Manajemen Infrastruktur ICT



Di dalam ITIL, manajemen inrastruktur ICT berbeda dengan perspektif bisnis. ICT merupakan penghubung antara service management dan teknologi IT. Tujuan dari layanan ini adalah sebagai pembuktian dan pengulangan proses untuk menyediakan kondisi operasional yang stabil terhadap semua fungsi - fungsi IT. Komponen-komponen pada manajemen infrastruktur ICT adalah

*Design and Planning

*Deployment

*Operations

*Technical support



4.      Manajemen keamanan



Security manajemen merupakan bagian penting dalam IT. Security atau keamanan harus mengamankan proses bisnis yang berjalan dan layanan IT yang mendukung jalannya proses bisnis. Ada beberapa standart atau aturan resmi yang bisa digunakan sebagai standart atau acuan dalam implementasi keamanan seperti Sarbanes-Oxley, FDIC, SEC, dan HIPAA. Dengan menggunakan ITIL Security Managemenet diharapkan user dapat mengerti alasan mengapa harus menggunakan keamanan dan prosedur. Beberapa komponen yang terkait dengan ITIL Security Management adalah :

*Control

*Plan

*Implement

*Evaluate

*Maintain





5.      Layanan pendukung



Layanan pendukung adalah layanan berbasis IT yang bertujuan untuk memastikan kualitas layanan IT bisa berfungsi maksimal dan sesuai harapan. Proses ini mengelola masalah dan merubah infrastruktur IT apabila diperlukan, proses utama dalam layanan pendukung adalah

*Service desk atau help desk

*Incident Management

*Problem Management

*Configuration Management

*Change Management

*Release Management





6.      Service delivery



Service delivery merupakan proses untuk menjalin hubungan baik dengan vendor karena layanan IT diharapkan akan meningkatkan efisiensi proses bisnis dan bagaimana menciptakan dan mengembangkan  suatu solusi  IT untuk menunjang proses bisnis dengan harga yang kompetitif. Beberapa komponen service delivery antara lain :

*Service Level Management

*Financial Management for IT Services

*Capacity Management

*Availability Management

*IT Service Continuity Management  (TeamQuest)





















BAB II

PEMBAHASAN



2.1 SEJARAH & PERKEMBANGAN ITIL

ITIL dikembangkan pada akhir tahun 1980-an oleh Central Computing and Telecommunications Agency (CCTA), sebuah badan pemerintah di Inggris. Alasan CCTA adalah kurangnya kualitas layanan IT yang dimiliki oleh Pemerintah Inggris, sehingga harus ditemukan Central Computing & Telecommunications Agency (CCTA) untuk mencapai kualitas yang lebih baik dan sekaligus menurunkan biaya mereka . Tujuannya adalah untuk mengembangkan metode yang efektif dan efisien untuk penyediaan IT Services , dengan kata lain katalog praktik terbaik bagi organisasi IT, yang saat ini dikenal sebagai ITIL .



Inti dari metode tersebut adalah untuk membuat layanan IT eksplisit dan ketat berfokus pada kebutuhan klien. Hal ini dikombinasikan dengan tanggung jawab yang jelas untuk penyediaan layanan dalam organisasi IT. Akibatnya, organisasi IT berkonsentrasi pada layanan yang dibutuhkan oleh sisi pelanggan, bukannya berfokus pada teknologi.Serangkaian buku tentang ITIL telah dikeluarkan sejak tahun 1989 oleh Kantor Pemerintah Commerce (OGC), sebuah badan administratif Pemerintah di Great Britain.

            

ITIL menggambarkan proses-proses, prosedur, tugas dan sejumlah daftar yang tidak terorganisir secara spesifik, digunakan oleh organisasi untuk membangun integrasi dengan strategi organisasi memberikan nilai dan mempertahankan tingkat minimum kompetensi. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menetapkan data dasar dari yang dapat merencanakan, melaksanakan dan mengukur. Hal ini digunakan untuk menunjukkan kepatuhan dan untuk mengukur peningkatan.

            

Versi awalI ITIL dikenal dengan sebutan GITIM (Government Information Technology Infrastructure Management). Secara konseptual ITIL dan GITIM sangat mirip, yaitu berfokus pada layanan dandelivery. Ide ini datang dari Peter Skinner dan John Stewart dan didasarkan pada ide mereka bahwa pengeluaran untuk IT di pemerintahan terlalu tinggi dan bahwa metode untuk menetapkan proses praktek terbaik untuk manajemen layanan TI akan bermanfaat. Konsep yang mendasari adalah bahwa orang akan menjadi portabel dalam arti bahwa setiap orang akan mengelola infrastruktur dengan cara yang sama dan merampingkan proses sehingga meningkatkan efisiensi dan akhirnya dapat menurunkan biaya.

            

Pada awal tahun 1990, Perusahaan-perusahaan besar dan instansi pemerintah di Eropa mengadopsi frameworkyang sangat cepat di awal 1990-an. ITIL telah tersebar jauh dan berkembang semakin cepat, dan digunakan dalam kedua organisasi baik organisasi pemerintah maupun non-pemerintah. CCTA menerbitkan laporan pada tahun 1993, dimana berisi daftar lengkap mengenai “bagaimana seharusnya” struktur IT bekerja, yang secara cepat diadopsi oleh perusahaan dan pemerintahan di Eropa. Sayangnya, laporan tersebut terlalu banyak, berisi 42 volume yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu “Service Support” dan “Service Delivery”. Hal tersebut menjadi kelebihan sehingga ITIL memberikan sebuah sistem yang dapat bekerja tidak hanya di Inggris tetapi di seluruh dunia.

            

Pada tahun 2000 CCTA bergabung dengan OGC (Office for Government Commerce). Pada tahun yang sama, Microsoft juga menggunakan ITIL sebagai dasar untuk mengembangkan kepemilikan mereka pada Microsoft Operations Framework (MOF). Selain itu, ditahun yang sama pula standar pertama ITIL diterbitkan yaitu BS15000. Pada tahun 2001, ITIL-2 diterbitkan dimana mengkonsolidasikan ITIL-1 dari 42 volume menjadi hanya 8 volume, sehigga ITIL-2 bisa lebih diterima daripada ITIL-1. Kemudian pada tahun 2002 ITIL-2 direvisi oleh BS 15000.

Pada tahun 2005, BS 15000 ditempatkan kedalam “fast track” oleh ISO yang kemudian menyebutnya sebagai ISO 20000 sehingga mendapatkan pengakuan dan legitimasi dari seluruh dunia. ISO  20000 diadopsi dari kumpulan kerangka ITIL2, Bagian IT dari ISO 9000 dan sebagian ISO 17999.

            

Standar tersebut dapat diterima oleh perusahaan diseluruh dunia, walaupun masih terdapat ketidakpuasan dengan ITIL-2 dimana terlalu panjang, terlau banyak kertas kerja dan birokrasi dan hanya perusahaan besar yang dapat mengimplementasikan. Pada tahun 2005, ITIL direvisi oleh ITMSF yang dikenal dengan ITIL-3 (revisi ke-2 ITIL) dan dirilis pada tahun 2007. Dikalangan komunitas IT, sebelum diterbitkan ITIL-3 lebih populer dibandingkan dengan ITIL-2. ITIL-3 menggunakan pendekatan IT “Service Life Cycle” yaitu bagaimana cara meningkatkan apa yang dimiliki untuk memastikan penyesuaian terhadap standar baru yang memberikan penyesuaian terhadap proses upgrade Hardware dan Software.

            

ITIL-3 bukanlan sebuah standar tetapi hanya kerangka yang berisi 8 seri mengenai praktek-praktek terbaik mengenai IT service management dan distribusi IT service yang berkualitas tinggi. Delapan seri tersebut adalah sebagi berikut:

Software Asset Management

Service Support

Service Delivery

Planning to Implement Service Management

ICT Infrastructure Management

Application Management

Security Management

Business Perspective, Volume II

Pada 31 Juli 2011. ITIL menerbitkan sebuah versi perbaikan dari ITIL V3. Saat ini, ITIL merupakan framework yang paling banyak diterima dalam manajemen layanan IT.

Terdapat 2 komponen operasional ITIL yaitu:

Service Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari)

Service Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal setahun/kuartal/bulanan)





2.2  SERVICE SUPPORT

1. The Service Desk

Tujuan service desk yaitu, untuk melaksanakan single point of contactantara User dan IT Service Management   dan memeriksa status hubungan semua customer. Termasuk menangani Incidents dan permintaan, serta memberikan arahan untuk kegiatan lain  seperti Change, Problem, Configuration, Release, Service Level, and IT Service Continuity Management.

2. Incident Management

Untuk ke operasi normal secepat dan sebisa mungkin dengan gangguan seminimal mungkin, yang memastikan tingkat pencapaian terbaik dari availability & service telah terpelihara.

3. Problem Management

Untuk meminimalkan pengaruh yang merugikan dalam bisnis yang diakibatkan incident dan masalah yang disebabkan oleh error dalam infrastuktur.

4.  Configuration Management

Tujuan configuration management yaitu,  menyediakan pengendalian infrastuktur melalui monitoring dan pemeliaharaan informasi atas  Configuration Items (CI) diperlukan untuk mendistribusikan services,CI status and history, CI relationships,Valuable CIS (monetary or service).Serta memberikan informasi mengenai infrastruktur IT kepada semua pemroses dan IT Management.

5. Release Management

Release Management memberikan pandangan yang  menyeluruh mengenai perubahan dalam IT service dan memastikan seluruh aspek dalam Release, baik teknik maupun non teknik

6. Change Management

Proses perubahan pengendalian infrastuktur atau aspek lain dari services, dalam cara yang dikendalikan, memberikan persetujuan perubahan dengan gangguan yang minimal. Change Management memastikan bahwa metode standarisasi dan prosedur digunakan untuk efisinsi dan meyakinkan penanganan semua perubahan. Changes dapat memberikan solusi atas Problems, Known Errors.



2.3  SERVICE DELIVERY

1. Service Level Management

Bertujuan untuk memelihara dan memperbaiki kualitas IT service, melalui siklus tetap mengenai pemahaman, persetujuan, monitoring, pelaporan dan pencapaian IT service. Service Level Management mengatur dan memperbaiki tingkat persetujuan service antara dua pihak.

2. Availability Management

Bertujuan untuk mencapai capabilitas IT infrastructure dan mendukung organisasi untuk mendistribusikan biaya yang efektif dan tingkat availability yang terus menerus yang memungkinkan kepuasan sebagai tujuannya.

3. IT Service Continuity Management

Bertujuan untuk mendukung kesuruhan proses Business Continuity Management dengan memastikan teknik dan fasilitas IT service yang dibutuhkan dapat dipenuhi dengan time-scale bisnis yang disetujui dan dipersyaratkan.

4. Capacity Management

Bertujuan untuk memahami kebutuhan bisnis di masa mendatang (the required service delivery), operasi perusahaan (the current delivery), dan memastikan seluruh kapasitas saat ini dan masa yang akan datang serta aspek-aspek yang dibutuhkan yang memberikan biaya yang efektif.

5. Financial Management for IT Services

Bertujuan untuk memberikan pekerjaan dengan biaya yang efektif dan penggunaan keuangan serta IT asset dalam Services

Manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan adalah :

*Menjamin kembali bahwa IT Service memberikan prosedur yang didokumentasikan dapat  diaudit

    *Menyediakan kepada customer untuk mencapai tujuan bisnis.

    *Identifikasi contact poin untuk menanyakan atau diskusi tentang perubahan persyaratan.

    *Memberikan umpan balik dari monitoring service level agreements.



Saat ini, ITIL telah diadopsi ratusan organisasi di dunia ialah Microsoft    

IBM

*Barclays Bank

*HSBC

*Guinness

*Procter & Gamble

*British Airways

*US Ministry of Defence

*Hewlett Packard









2.4 ITIL PADA PERUSAHAAN KECIL & MENENGAH





Pengguna ITIL sampai saat ini masih didominasi dengan pengguna dari perusahaan besar hingga berskala Multi National Companies (MNC). Namun demikian ini tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan kecil dan menengah untuk mencoba mengimplementasi penggunaan dari framework ITIL sendiri. Sebelum mengimplementasi ITIL, perusahaan menyiapkan sumber daya yang penting untuk pengimplementasian ITIL. Perusahaan kecil dan menengah umumnya tidak memiliki resource yang memadai dalam bidang IT. Sumber daya seperti staff IT, infrastruktur dari IT sendiri dan perlengkapan – perlengkapan yang dibutuhkan sangat jarang menjadi prioritas bagi perusahaan di taraf menengah.

      

Kurang memadainya fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan kecil dan menengah menjadi pertimbangan sendiri dalam pemilihan ITIL. Bagi perusahaan yang sudah terbiasa dengan teknologi informasi, ITIL tentu menjadi sebuah framework yang bekerja secara berdampingan dengan IT yang berada di perusahaan. Namun, bagi perusahaan yang tidak terbiasa dengan informasi teknologi ITIL memiliki peran layaknya tongkat penuntun bagi orang buta. Perusahaan kecil dan menengah umumnya tidak memiliki staff yang mengerti secara sepenuhnya mengenai sistem,hardware,dan software. Oleh sebab itu maka  ITIL menyediakan informasi – informasi dimulai dari masalah – masalah kecil seperti error hingga informasi yang dibutuhkan mengenai client. Implementasi  ITSM pada perusahaan kecil harus dimulai dengan menerapkan 5 poin berikut dalam proses perusahaan :

A)  Service strategy : layaknya perusahaan besar, perusahaan kecil juga memiliki client yang memiliki karakteristik tertentu. Oleh sebab itu layanan yang diberikan juga harus dipersiapkan secara matang supaya IT staff yang kita miliki dapat memuaskan kebutuhan dari client.

B)  Service design : pada perusahaan kecil design dari service umumnya lebih mudah untuk dilakukan karena proses yang ada tidaklah serumit perusahaan besar. Oleh sebab itu design harus dilakukan seefektif mungkin pada sisa biaya. Service yang dibuat harus dipastikan efektif dalam penggunaan teknologi, proses dan manajemen sistem itu sendiri.

C)  Transaction : perubahan yang dilakukan tentu saja memlewati fase – fase seperti evaluasi, revisi dan produksi.Best practice memang merupakan acuan bagi perusahaan untuk melakukan perubahan proses, namun pada perusahaan kecil dan menengah best practice ini dapat sedikit lebih longgar karena lebih mudah untuk diubah kembail.

D) Operation : fase ini memberikan monitor perkembangan secara harian bagi perusahaan. Pemeliharaan layanan sangat penting dalam menjaga supaya layanan yang ada dapat berjalan dengan lancar. Selain itu operasi pada perusahaan kecil juga mengevaluasi apakah proses best practice memang cocok atau perlu dirubah lagi.

E) Continual service improvement(CSI) : pengembangan dari layanan yang dilakukan secara berkelanjutan sangat penting untuk dilakukan baik di perusahaan kecil dan perusahaan besar. Meng upgrade teknologi memang penting untuk dilakukan, namun kesiapan staff juga harus diperhitungkan sehingga staff memang siap menggunaan teknologi yang baru.



Perusahaan kecil dan menengah mulai untuk memilih proses implementasi bagi ITIL. Implementasi penggunaan ITIL dapat dilakukan secara vanilla (mengikuti proses secara sama persis) atau memilah – milah proses mana yang cocok untuk digunakan. Perusahaan kecil dan menengah biasanya lebih diuntungkan apabila hanya mengimplementasi sebagian proses saja. Selain karena belum siapnya kemampuan dari perusahaan dari segi sumber daya, perusahaan juga diuntungkan dengan flexibilitas implementasi apabila mengimplementasi sebagian saja. Bagai perusahaan kecil dan menengah keuntungan – keuntungan yang dapat dicapai antara lain pemangkasan biaya, peningkatan kepuasan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kemampuan staff. ITIL membantu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dari client. Dengan ITIL perusahaan dapat terbantu dalam meningkatkan layanan yang ada. Pertimbangan yang matang sangat penting untuk dilakukan, dengan mengerti proses lifecycle, dan keuntungannya maka kita dapat memutuskan apakah ITIL merupakan sesuatu yang cocok atau tidak dengan perusahaan.

         





















                                                             BAB III

    PENUTUP



3.1 KESIMPULAN



Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

·  ITSM memberikan kesempatan bagi perusahaan baik swasta maupun milik negara untuk melakukan pengembangan dan inovasi guna kebutuhan konsumen & menyediakan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen/pelanggan.

·  ITSM membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan di perusahaan tersebut dengan meningkatkan kualitas integrasi dengan IT

·        ITSM memberikan kemudahan bagi para perusahaan maupun konsumen untuk bertransaksi atau mempermudah penjualan barang kepada konsumen.

·      ITSM menjadi solusi bagi perusahaan yang telah dapat menyediakan produk yang baik namun ingin meningkatkan nilai jualnya kepada customer atau pelanggan.

·    ITSM membuat perusahaan dan pelanggan khususnya untuk dapat mengefisiensi suatu nilai barang tersebut.





3.2 SARAN



Saran yang dapat diberikan penulis adalah :

·    Organisasi atau perusahaan harus lebih menyadari pentingnya pengelolaan layanan yang diberikan kepada pelanggan ataupun seluruh stakeholder agar dapat mendukung tercapainya tujuan dari organisasi itu sendiri.

·        ITSM masih dapat dikembangkan sehingga dapat lebih mudah untuk diimplementasi ke dalam perusahaan.
















Referensi
http://searchitoperations.techtarget.com/definition/ITSM


http://www.itsm.info/ITSM.htm


Komentar