TULISAN 8 ISD: Etnosentrisme di "Zaman Now"

Setiap suku bangsa atau ras tertentu pasti memiliki ciri khas kebudayaan yang sekaligus menjadi suatu kebanggaan mereka. Hal ini juga dapat memicu terjadinya etnosentrisme.
Tahukah kalian apa itu etnosentrisme? Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentrisme menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri. Khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.

Etnosentrisme mungkin tampak atau tidak tampak. Meski dianggap sebagai kecenderungan alamiah atau psikologi manusia. Etnosentrisme memiliki konotasi negatif didalam masyarakat. Mungkin kita secara sadar atau tidak juga berperilaku seperti itu dalam media sosial, masyarakat dan kelompok.
Perlu kalian tahu bahwa sikap seperti ini dapat menyebar layaknya seperti virus melalui media sosial yang berisikan pernyataan-pernyataan dan video-video ajakan etnosentrisme. Ini dapat membuat kita secara tidak langsung menjadi pelaku etnosentrisme apalagi dalam era globalisasi semua akses informasi dapat mudah dan cepat menyebar menyebabkan etnosentrisme tumbuh subur.

Pemahaman yang sempit tentang kehidupan berbangsa, moral-moral dimasyarakat menjadi tidak penting ketika hal-hal tentang perbedaan agama,suku,ras, dan antargolongan menjadi lebih penting daripada kehidupan berbangsa dan moral itu sendiri.

Sikap etnosentrisme ini memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya yaitu: dapat mempertinggi semangat patriotism, dapat menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, dan dapat mempertinggi rasa cinta terhadap bangsa sendiri. Sedangkan dampak negatifnya yaitu : dapat menimbulkan konflik antar suku, terdapat aliran politik, dan dapat menghambat proses asimilasi budaya yang berbeda.

Contoh kasus etnosentrisme yang terjadi di zaman now adalah: ada suatu daerah, di situ terdapat berbagai macam suku yang mendiami daerah tersebut ada suku X, suku Y, dan suku Z.
Masing-masing suku mempunyai kebudayaan yang berbeda. Lalu suatu hari, suku X mengatakan bahwa kebudayaannya lebih baik dari kebudayaan yang dimiliki oleh suku Y dan suku Z. Setelah mendengar hal tersebut, akhirnya terjadilah konflik antara ketiga suku tersebut.
Kasus diatas adalah contoh kasus yang sangat tidak pantas untuk ditiru, karena selain menimbulkan konflik, kasus tersebut dapat membuat perpecahan. Dan semoga kita semua tidak bersikap seperti itu.





sumber: https://www.kompasiana.com/sandosinaga4572/5b97ab27aeebe145120258d4/etnosentrisme-di-zaman-now

Komentar